Rabu, 03 September 2014

Mendaki ke Gunung Rinjani

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tengah memperjuangkan penetapan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) yaitu taman bumi atau “geopark” nasional seusai tidak sukses jadi “geopark” dunia.

“Pak Gubernur minta dipercepat bermacam persyaratannya untuk pada Juli nanti dapat ditetapkan jadi ’geopark’ nasional,” ungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi NTB, H Selanjutnya Gita Aryadi dalam Mataram, Jumat (21/6/2013), berhenti mendampingi ahli geologi Heryadi Rahmat menemui Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi.


 Heryadi sebagai mantan Kepala Dinas Pertambangan serta Energi (Distamben) Provinsi NTB yang kini berkecimpung pada Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), yang sempat terlibat aktif memperjuangkan penetapan Gunung Rinjani ialah geopark dunia.
Sekarang, Heryadi selalu menjabat Pemimpin Team Pengajuan Geopark Rinjani, akhirnya selalu terlibat aktif memperjuangkan penetapan Gunung Rinjani merupakan geopark nasional.
Dulunya, TNGR diusulkan ke Sekretariat Dunia Geoparks Network (GGN) UNESCO oleh IAGI menempuh Kementerian Kebudayaan juga Pariwisata. Tetapi, usulan yang disampaikan semula 2010 tersebut terpental dari calon geopark dunia, sebab dokumen teknis yaitu berkas pendukungnya mempelajari lengkap.


UNESCO malah meminta di pengajuan usulan itu disertakan dua lokasi yang lain yang begitu juga memungkinkan menjadi geopark global, adalah pendamping TNGR.
2 obyek kawasan ialah usulan pendamping itu yakni Gua Kapur pada Pacitan, Jawa Timur, juga Gunung Batur dalam Kintamani, Bali. UNESCO pada akhirnya menetapkan kawasan Kaldera Gunung Batur Kintamani itu adalah bagian dari Bumi Geopark Network (GGN) atau jaringan taman bumi bumi. Penetapan tersebut dipertemukan saat Konferensi Geopark Eropa ke-11 di Geopark Auroca, Portugal, dalam 20 September 2012.
Karena tersebut, semua ahli geologi kemudian mengusulkan Gunung Rinjani sebagai geopark nasional yang kini sudah hampir rampung persyaratannya.
Gita membicarakan, salah satu upaya mempercepat penetapan Gunung Rinjani adalah geopark nasional yakni penyamaan persepsi tentang kelayakan obyek geopark nasional lewati workshop yang diagendakan dalam 28 Juni 2013 pada Kabupaten Pulau Lombok Utara.
“Dari workshop itu akan lebih bergabung dengan kelayakan Gunung Rinjani menjadi geopark nasional, sehingga hasilnya akan disampaikan menuju pusat hingga ditetapkan tetapi Kementerian ESDM dan Kementerian Pariwisata juga Ekonomi Kreatif, ialah geopark nasional,” ungkap Gita.
Sedangkan tersebut, Heryadi mengucap, kelangkapan dokumen untuk mendapatkan penetapan geopark nasional diantara lain info tentang hamparan geologi, hamparan biologi, informasi budaya, serta peran masyarakat pada lokasi yang ingin dijadikan geopark nasional itu.
“Berbagai dokumen itu yang sedang dipersiapkan, serta mudah-mudahan pertama Juli nanti sudah sesudah di Kementerian ESDM dengan Kemparekraf, untuk segera ditetapkan menjadi geopark nasional,” ujarnya.
KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT Pemimpin team Ekspedisi Cincin Api Kompas, Ahmad Arif ada pada lereng Gunung Barujari yang letaknya dalam kaldera Gunung Rinjani (tiga.726 mdpl), Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat (30/9/2011). Gunung Barujari (2.376 mdpl) sebagai gunung terbaru yang muncul dalam kaldera dikarenakan adanya aktifitas vulkanik serta disebut ialah zona inti Gunung Rinjani. Gunung terupdate terakhir meletus 2009 juga menciptakan kawah terbaru pada bagian timur.


Kawasan TNGR mencakup sebagian tempat Kabupaten Pulau Lombok Barat seluas 12.360 hektare meliputi dua kecamatan serta 15 desa, Pulau Lombok Tengah seluas 6.824 hektare yang mencakup dua kecamatan tersebar dalam lima desa dan Kabupaten Pulau Lombok Timur di tujuh kecamatan yang tersebar dalam 17 desa juga luas kawasan 22.146 hektare.
Salah satu pesona terbaik TNGR yaitu Danau Segara Anak yang ada pada ketinggian dua.010 meter dari permukaan laut. Danau Segara Anak ada Gunung Rinjani yang tingginya mencapai tiga.726 meter dari belahan laut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar