Kamis, 04 September 2014

Ini Pulau Tanpa Polusi & Polisi Paling Terkenal dalam Indonesia

Dari puluhan ribu pulau, ada seorang pulau pada Indonesia yang populer tanpa polusi dengan polisi. Pulaunya pun tidak pernah sepi dari kunjungan turis dunia setiap harinya. Tersebut dia Pulau gili Trawangan yang ada di Lombok!
Tiap pulau dalam Indonesia punya keunikan berbeda-beda. Berada pulau yang tak berpenghuni, pulau yang sekedar ditempati oleh binatang, atau pulau yang tanahnya pasir putih para. Kalau Lombok punya pulau yang bukan ada polusi udara dengan polisi, namanya Gili Trawangan.
Gili Trawangan pada Pulau Lombok Utara jadi satu diantaranya destinasi yang wajib dikunjungi
“Di Gili Trawangan, turis hendak rileks. Mereka menghindari suasana kota,” tutur warga asli Gili Trawangan, Herman menurut saya.

Penjelasan Herman benar datangnya. Sejauh mata memandang, tak tampak sedikit juga pemandangan ala suasana kota yang macet dan penuh polusi. Tak berada seorang pun kendaraan bermotor di Gili Trawangan, penduduknya juga menggunakan sepeda merupakan transport sehari-hari. Saya juga, makin gencar bertanya soal berasal usul Pulau gili Trawangan yang tanpa polusi dengan polisi tersebut. “Gili Trawangan sejak dibuka demi turis tetangga tahun 1987-1988. Saat dibuka, kendaraan bermotor telah dilarang ada pada sini,” kata Herman yang berprofesi ialah nelayan, sekaligus penyewa boat untuk turis. Herman menyatakan alasan tidak bolehnya kendaraan bermotor. Untuknya, Pulau gili Trawangan yaitu pulau sampingan dengan sukses dikelilingi naik sepeda tetangga dua jam. Seandainya berada kendaraan bermotor, pasti suasana selalu kacau, macet, kecelakaan dalam mana-mana serta penuh sesak menurut asap polusi.

“Kita mengutamakan kenyamanan di sini, agar semua turis betah. Uji coba tanya merekapun pulau tanpa polusi dan polisi pada Indonesia, saya jamin jawabannya sangat Gili Trawangan,” ujar Herman. Meski tak ada kendaraan bermotor, turis berhasil menggunakan sepeda atau naik cidomo yang yaitu kendaraan khas Lombok. Penyewaan sepeda mulai dari Rp 20 ribu per hari. Naik Cidomo, cukup Rp 150 ribu demi keliling Gili Trawangan. Murah tidak?
“Kita serta tidak ada polisi dalam sini, sekedar berada security guide. Meskipun begitu, Gili Trawangan dijamin sangat aman. Jika ada maling, dia ingin kabur menuju mana? Pulau ini kan sampingan dengan kita dapat tungguin di sekeliling pantai,” papar Herman.
Seusai mengobrol juga Herman, saya melanjutkan perjalanan mengitari Gili Trawangan. Penyewaan sepeda sangat mudah ditemui. Cidomo pun sangat banyak terparkir di pinggir jalan. Demi menghindari terik matahari, berbagai turis ada yang berteduh dalam bawah pepohonan rindang. Suasana liburan yang santai, meriah, dan pemandangan pantai cantik amat terasa di Gili Trawangan.

Saya tak lupa menghabiskan diri di pinggir pantai Gili Trawangan yang berpasir putih serta bermain di turis internasional yang berjemur. Merekapun cuek dengan menyambut saya, begitu dan sebaliknya. Meskipun tak bermalam pada Gili Trawangan, setengah hari pada sini saja sudah cukup menjadi masa lalu manis buat saya. Keadaan menunjukan tetangga pukul 15.00 Wita, udara di Gili Trawangan yang terhirup tetap terasa segar. Pernah terlintas pikiran, mirip apa segarnya udara di Pulau gili Trawangan ketika pagi hari?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar